Tok Janggut
aku murba perkasa kautuduh penderhaka celaka.
suaraku tak mungkin semerdu seruling.
aku tak rela hasil bumiku dicantas dipulas
aku tak rela Melayu bangsaku dipandirkadukkan
aku tak rela Islam agamaku disendatemehkan.
tujuh lapis langit terpikul di bahu
tujuh lapis bumi tercengkam di kaki.
ingin kulihat tanah darahku tanpa penjajah.
Muhammad Abduh dan kugenggam idelogi Rashid Redha.
anak Kelantan kelahiran Pasir Puteh
Kampung Saring mahupun Jeram
adalah
adalah gelanggang silat
tempat aku memperlimaukan diri.
sebagai lelaki anak jantan perkasa
aku siap sedia menitiskan darah ke ranting cempaka
ini tanah darahku, tak akan kurela kaukikis habis
kuoleng mangkuk mimpi para tiran
inilah nafasku angin bergugus menyebarkan tandus
dan, bah! Darah matahariku akan terpercik
ke tanah Pasir Puteh.
akan kuamuk kugetus kantung nyawamu
kalaupun aku mati di tangan bangsaku
aku mati sebagai pembela sejati.
meskipun terpendam
di perut tiran
jauh pada dasar lautan!
2 comments:
sheikh,
nak kawe deklamasi lagi sekali ko sajak ni? Kenangan 96 masih bergula di ingatan...
tuan edolah,
boleh saja.
Post a Comment