Monday, October 4, 2010

SENIMAN MALAYSIA DAN INDONESIA

Saya tak mahir matematik. 500 orang rakyat Indonesia yang Bendera itu berapa 0.00% dari jumlah rakyat Indonesia? Seniman Malaysia dan Indonesia, seringnya bersahabat baik; beradik berabang. Kalau novel, puisi dan cerpen Indonesia dibaca oleh penyair Malaysia juga fenomena yang biasa. Dan di rumah beberapa seniman Malaysia juga ikut tergantung lukisan Affandi,Trisno Sumarjo, Kartika Affandi, Basuki Abdullah, Hidayat, Zaini, Bagong dan beberapa nama yang lain. Acep Zamzam Noor, penyair dan pelukis - sahabat saya lebih 16 tahun yang lalu setiap kali ketemu penulis Malaysia di Jakarta atau Bandung akan menitipkan buku untuk saya. Saya menyimpan 2 sketsa oleh beliau dan sebuah catan "Chairil, Chairil". Ketika ketemu seorang teman e-sastera yang berasal dari Bandung, anak muda itu membawakan salam Acep. Dan Kang Acep kepingin menitip sebuah catannya! Jadi persahabatan itu telah mengikat hubungan dua negara. Maman S.Mahayana, Agus R.Sarjono, Abidah el-Khaliqy, Habibur Rahman Shirazy, Jamal D. Rahman adalah sahabat-sahabat baik kami. Dan yang lebih senior Pak Taufiq Ismail, Pak Ajip Rosidi, N. Riantiarno, dan lain-lainnya adalah lambang hubungan baik seniman Malaysia-Indonesia.

2 comments:

saleeh rahamad said...

Macam nak pergi sana je dalam waktu terdekat ni

Rahimidin Z said...

Bung,
jom pergi...rombongan Pena.