Guruku Yang Pergi
(Tuan Haji Muhammad Omar)

sehelai daun digetus angin
sesedut udara terhenti sudah
sehembus nafas padam di sumbu
Yang Maha Kuasa
telah menjemputmu subuh ini
aku kehilangan kata

selembar sejadah terlipat di mihrab
bertasbih dan berzikir
halus kelarai buluh yang menjadi hijab
tabir yang memisahkan bukan muhram
jari senimu yang menganyamnya
bertasbih dan berzikir
mushaf yang kaubuka dan tutup
aksara bergumpal ke langit
bertasbih dan berzikir
azan yang menitir alun
doa qunut yang menusuk
bertasbih dan berzikir

rotan tersangkut di dinding itulah
yang mengajarku mengenal huruf
menunjuk aksara dan baris
sabdu dan harakat melentur di lidahku
kukhatam bacaan di depanmu

hari ini kau kembali
ke negeri abadi
matahari tegak
di atas kaabah
malaikat menangis
aku juga.

Rahimidin Zahari
Kuala Lumpur,
27 Mei 2004